“Pokoknya beli baju itu bunda!Hani gak mau!itu untuk pentas sandiwara bunda!aku dapat peran jadi putri rajanya!aku gak mau menyianyiakan kesempatan kali ini!!!”kataku membentak bunda”Hani sayang..sabar nak..bunda masih belum punya uang untuk membelinya..”kata bunda dengan nada sedih,kemudian aku berlari ke kamar,kemudian ku kunci pintunya”bunda tak mengerti perasaanku…”kataku lirih.
Seperti biasa,aku pergi ke sekolah dengan berjalan kaki,sesampainya di sekolah,aku langsung menduduki bangkuku aku menjalani pelajaran ke pelajaran sampai akhirnya bel pulang berdering juga,kakiku melangkah kecil di jalan setapak,tak lama lagi aku sampai di rumahku,setelah sampai,aku masuk lewat jendela,aku tak berani menghadap bunda,aku takut akan dimarahi bunda.
Sudah dua jam aku menunggu bunda memanggilku,tapi panggilan itu tak kunjung terdengar,yang terdengar hanyalah suara ringisan yang terdengar dari waktu aku pulang sekolah,aku mengintipnya dari balik pintu.
“Masyaallah!”aku malihat sosok bunda di balik sana,dan ternyata bunda menitikkan air matanya!baru kali ini aku melihat bunda meneteskan air matanya!”aku harus minta maaf sama bunda!”tapi terlambat pada saat aku mengatakan hal itu rumah sudah kosong!aku berlari ke kamar bunda,bunda tidak ada!saat kulihat lemari bunda,pakaian bunda tidak ada!saat aku ke teras,aku melihat sepucuk surat ditengah meja teras,aku pun membaca surat itu,isinya seperti ini:
Untuk Hani tersayang,
Hani sayang.. bunda harus pergi untuk mencari uang,maaf bunda harus melakukan hal ini untuk membeli baju baru untuk Hani..
Nanti Hani akan bunda titipkan ke rumah tante Nur ya..
Dari bunda tercinta
Surat itu dalam keadaan basah,mungkin bunda menulis surat ini sambil menangis,aku kemudian berlari ke luar rumah lalu aku berteriak sekeras-kerasnya”Bundaaa…”teriakku sambil menangis lalu pingsan,para tetangga yang mendengar teriakanku langsung menggendongku ke rumah,setelah sadar,aku sudah berada di rumah,lalu aku berlari keluar kamar tampak bi ijum(pembantuku)menungguku di ruang keluarga dengan cemas,lalu saat melihatku bi ijum langsung memelukku dan berkata”kamu gak papa neng?”Tanya bibi sambil memasang wajah cemas”aku gak papa bi..tapi..”kata-kataku terputus”kenapa neng?”Tanya bi ijum sambil berisak”bunda pergi!bunda ninggalin Hani
sendirian!tapi itu karena ulah Hani sendiri bi!Hani menyesal..Hani sayang bunda..Hani mau minta maaf sama bunda..Hani mau memberi penghormatan terakhir untuk bunda..bi…”kataku sambil membalas pelukan bi ijum”terus bunda bilang apa neng..”Tanya bi ijum lagi”Hani disuruh tinggal di rumah tantu Nur.. tapi Hani gak mau!Hani mau tinggal di rumah sama bi ijum!pokoknya gak mau ke rumah tante Nur!”pintaku,bi ijum menurutiku,memang,bi ijum tidak mempunyai rumah,dia tinggal di bawah kolong jembatan,dan dia sendirian,mangkanya dia menerima ajakanku,aku sangat senang,aku lalu memeluk bibi lebih erat lagi,bibi hanya tersenyum mendengar kata-kataku.
Pelan-pelan mataku terbuka lalu aku melihat jam”HAAAAHH????JAM 9???”teriakku terheran-heran,rupanya hal tadi itu hanya M-I-M-P-I alias mimpi,hehehe…